Selasa, 24 April 2012


BAB I
PENDAHULUAN

A.       Alasan Memilih
Banyak sekali usaha yang ditekuni masyarakat Kabupaten Blitar. Peternakan baik peternakan ayam, peternakan sapi maupun peternakan kambing, perdagangan, kuliner, pertokoan, warnet, produksi makanan ringan, pertanian, budidaya ikan dan lain-lain. Penentuan usaha yang dipilih dan ditekuni tentu tergantung keadaan penduduk dan potensi alam sekitar. Daerah yang tanahnya subur, pengairannya mudah dan lahannya luas maka sangat cocok untuk pertanian, peternakan atau budi daya ikan. Sementara itu daerah yang lokasinya sempit padat penduduk, maka usaha yang tepat adalah pertokoan, perdagangan atau usaha yang tidak membutuhkan tempat luas. Namun tidak semua usaha tersebut efektif. Karena mungkin satu usaha baik untuk seseorang akan tetapi tidak untuk orang lain. Tentunya harus pandai memilih dan menentukan keputusan yang tepat untuk memulai usaha.
Terlepas dari itu semua, Sebagai seorang guru atau mahasiswa calon guru. Kita memiliki aktifitas rutin dan wajib kita lakukan setiap hari. Berangkat pagi pulang sore mengajar siswa tentu begitu melelahkan. Sepertinya waktu kita telah habis dimakan sekolahan. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga kadang kita bingung mencukupinya sehingga kita tidak bisa mengandalkan gaji guru. Di sisi lain kita juga harus meningkatkan ekonomi keluarga dengan mengadakan usaha di luar profesi kita sebagai guru. Tapi banyak hal yang kita pertimbangkan seperti waktu tercurah habis, badan lelah, kita sibuk dan tidak sempat berfikir apalagi mengadakan suatu usaha.
Semua terang dan jelas kita harus berusaaha meningkatkan ekonomi, kita herus tetap melakukan aktifitas mengajar namun harus mampu menemukan sela-sela waktu untuk membuka suatu usaha yang baik dan efektif. Kita harus berani mengambil keputusan memilih usaha yang tepat tampa mengganggu kegiatan wajib kita sebagai seorang guru. Adakah usaha yanf dapat menghasilkan keuntungan besar di sela-sela waktu yang begitu sedikit?. Budidaya Ikan Gurami sebagai solusi tepat dan pilihan yang cerdas.

B.        Rumusan Masalah
Benarkah budidaya ikan gurami menjadi solusi tepat?
Benarkah usaha tersebut efektif untuk seorang yang berprofesi guru?
Bagaimana bisa usaha tersebut tidak mengganggu aktifitas guru?
Apa keunggulannya dibanding usaha lain?
Lalu bagaimana dengan keuntungannya?

C.        Tujuan
Untuk menyediakan lapangan kerja
Untuk membantu menyejahterakan masyarakat
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
Untuk menambah penghasilan disamping penghasilan pokok
Untuk menghilangkan jiwa kuli/budak seorang guru


BAB II
PEMBAHASAN

A.       Latar Belakang Pendirian Usaha
Bapak Rifa’I, SS. Adalah seorang yang berprofesi sebagai guru swasta. Sebagai guru tentu beliau harus berangkat pagi pulang sore untuk melaksanakan tugas wajibnya. Namun rutinitas yang nyaris tidak ada waktu tersisa ternyata beliau sangat gigih dan bersemangat untuk menemukan usaha yang tepat, kreatif mencari peluang usaha di sela-sela kesibukkan mengajarnya. suatu usaha yang mudah dan tidak mengganggu aktifitas mengajar. Ia memutuskan untuk membuka usaha budidaya ikan.
Usaha ini beliau tekuni selama 6 tahun yakni dimulai tahun 2006. Awalnya beliau hanya memiliki kolam sebanyak 4 kotak dan sekarang kolam yang dikelola mencapai 26 kotak. Mula-mula usaha tersebut  dilakukan oleh pribadi Bapak Rifa’i.SS, dan hanya bergerak di sector lele, kemudian berkembang ke-nila dan patin. Setelah dirasa cukup sukses Beliau mengajak sanak-saudara untuk turut budidaya ikan, mereka merespon dengan baik dan merekapun sukses. Usaha budidaya ikan pun terus berkembang. Hal ini membuat tetangga dan masyarakat sekitar tertarik dan banyak dari mereka yang ingin belajar dari beliau tentang bagaimana memelihara ikan yang baik.
Hingga pada tahun 2008 dibentuklah Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) ”INSPIRASI AIR”. Organisasi ini menjadi naungan masyarakat pembudidaya yang anggotanya adalah masyarakat setempat. Dan usaha ini berkembang sangat pesat.
Namun pada tahun 2009-2010 muncul masalah di tengah pembdidaya ikan yaitu meningkatnya harga pakan ikandari Rp. 3.000 menjari Rp. 6.800 perkilogram. Sehingga kenaikan ini sangat menekan petani ikan, khususnya ikan lele, nila dan patin. Banyak pembudidaya yang tidak bisa melanjutkan budidayanya karena mengalami kerugian karena hasil panen yang dihasilkan sangat kecil. Akibat dari kenaikan itu banyak sekali pembudidaya yang berhenti dari usaha budidaya ikan lele, nila dan patin karena tidak mampu memenuhi biaya prodiksi yang telah dihabiskan. Begitu juga dengan KPP”INSPIRASI AIR” mengalami kemunduran. Beberapa pemuda pembudidaya ikan binaannya mengalami frustasi. Akan tetapi pengurus berusaha pindah ke sector perikanan yang lain, tidak hanya bergerak di sector lele, nila dan patin melainkan ke sector gurami dan hasilnya cukup signifikan.
Menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada mereka membuat terobosan baru. Keadaan buruk tersebut membuahkan ide-ide pengembangan seperti pembuatan pellet sendiri, memproduksi bibit ikan sendiri, serta memproduksi probiotik untuk menambah nafsu makan dan menetralisasi air.
Seiring waktu diciumlah usaha ini oleh pemerintah. Sehingga pada tahun 2010 Beliau mendapat penghargaan dari Bupati Blitar sebagai pemuda pelopor. Dan sekarang tempat usaha ini menjadi Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan P2MKP Kabupaten Blitar.

B.        Jenis Usaha
Banyak sekali budidaya ikan yang berkembang di nusantara saat ini. Usaha ini terus merambat ke seluruh penjuru daerah di Indonesia dan telah membawa perubahan. Perubahan tersebut juga di dirasakan di daerah Desa Pandanarum. Banyak sekali pembudidaya ikan yang tumbuh dan berkembang tersebar di masyarakat baik yang dilewati air sungai maupun daerah yang tandus. Usaha ini telah membangun cakrawala berfikir pemuda dan masyarakat setempat secara structural dan demonstrative.
Ada dua jenis usaha budidaya ikan  yaitu budidaya ikan air laut dan budidaya ikan air tawar. Karena tempat usaha tersebut di darat maka usaha tersebut bergerak pada sector budidaya ikan air tawar, atau lebih tepatnya budidaya ikan Gurami, Lele, Nila dan Patin.

C.        Struktur Organisasi
STRUKTUR PENGURUS KUPP “INSPIRASI AIR”
Desa                : Pndanarum
Kecamatan      : Sutojayan
Kabupaten       : Blitar

STRUKTUR ORGANISASI
Pelindung                    : Kepala Desa Pandanarum
Pembina                     : Rifa’I, SS (Mantan Pemuda Pelopor Kabupaten Blitar, Mantan Juara I Nasional Tanaman Hortikultura Klp. Tani)
                                      Usia 33 th. Alamat alamat Pandanarum; Pendidikan S1 Sastra Inggris.
Ketua                          : Sholimin
                                      Usia 23 th. Alamat Pandanarum; mahasiswa STIT Al-Muslihun Blitar.
Sekretaris                   : Wira Santoso
                                      Usia 19 th. Alamat Pandanarum, Pendidikan SLTA
Bendahara                  : Miftahul Huda Ari Sanjaya, SS
                                      Usia 24 th. Alamat Pandanarum; S1 Sastra Arab.
SEKSI-SEKSI
Seksi Pembibitan                  : M. Asrori
                                               USIA 30 TH. Alamat Pandanarum; Pendidikan SLTA.
Seksi Saprodi                        : Nur Achmadi
                                               Usia 22 th. Alamat Pandanarum, SLTA.
Seksi Penjualan/Pemasaran   : Nanang Syaifulloh Drajad, SS
                                               Usia 30 th. Alamat Pandanarum; Pendidikan S1 Sastra Arab.
Seksi Pemupukan Modal      : M. Ihsan
                                               Usian 23 th. Alamat Pandanarum; Pendidikan SLTA. 

D.       Permodalan
Setiap usaha selalu membutuhkan modal, besar-kesil modal sangat menentukan tingkat keuntungannya. Modal usaha tersebut bisa diperoleh dari tiga sumber. Pertama sumber modal berasal dari sumber dana yang dimiliki atau uang pribadi pengusaha. Kedua modal kekeluargaan masing-masing anggota bisa saling membantu memberi bantuan modal antara satu dengan yang lainnya. Jika si anggota A membutuhkan modal sedang si B memiliki, maka organisasi ini bisa menjembatani.  Dan yang ketiga modal pinjaman dari pemerintah.
Pemerintah saat ini telah menyediakan pinjaman modal untuk masyarakat yang membuka usaha baik usaha kecil atau menengah dengan bunga yang sangat rendah. Masyarakat bisa meminjam modal melalui bank yang telah disediakan pemerintah lewat jalurnya yaitu perbankan. Pertama bisa melalui Kredit Usaha Rakyat, kedua melalui Kredit Ketahanan Pangan dan Energy (KKPE) dengan bunga hanya 0,5% perbulan berarti 6% dalam setahun dari jumlah pinjaman. Sangat rendah bila dibanding modal pinjaman dari bank swasta karena selisih bunganya mencapai 50% atau 6% banding 12% dalam waktu setahun.
KUPP “INSPIRASI AIR” memberi kemudahan dalam mendapatkan modal bagi  anggotanya. Organisasi ini berlaku sebagai fasilitator dalam bidang permodalan bagi angota pengusaha budidaya ikan air tawar. Khususnya untuk mendapatkan sumber modal yang kedua yakni modal kekeluargaan dan sumber modal yang ketiga yaitu modal pinjaman pemerintah. Karena dengan organisasi maka modal bisa diperoleh sebesar-besarnya.

E.        Tenaga Kerja dan Sistim Pengopahan
Usaha ini sangat sederhana. Sehingga setiap pengusaha cukup menanganinya sendiri dan tidak perlu merekrut pekerja. Karena waktu bekerja hanya pagi dan sore  itupun hanya 10 menit pagi dan 10 menit sore. Jadi total waktu yang diperlukan setiap harinya hanya 20 menit kecuali kalau kolam mencapai sepuluh  kotak lebih. Dalam organisasi ini lebih tepatnya tidak membutuhkan karyawan. Karena semua anggota telah di bagi menjadi berbagai bidang. Pertama pengusaha bagian pembibitan yang tugasnya hanya menetaskan dan menyiapkan bibit ikan hingga siap dipelihara di kolam besar dengan kurun waktu 2 sampai 3 bulan dan keuntungannya diperoleh dari penjualan bibit ikan tersebut. Kedua pengusaha pembesaran atau disebut pembudidaya ikan, bidangnya adalah membesarkan sesuai batas waktu siap jual, dam mereka memperoleh keuntungan dari hasil penjualan tersebut. Ketiga pengusaha pemasaran/penjualan, ia tidak memiliki ikan sama sekali hanya menampung ikan sebanyak mungkin dan mendistribusikannya kepada Restoran, Supermarket, Rumah Makan, Warung Kaki Lima bahkan Usaha Catering di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya dan Bali. Bagian penjualan ini mendapat keuntungan dari pendistribusian ikan tersebut.
Bagaimanapun juga terdapat sector usaha yang membutuhkan tenaga kerja yakni dalam proses produksi probiotik dan produksi pakan ikan atau pellet. Adapun karyawan yang ditempatkan dalam pembuatan probiotik hanya 2 orang sedang karyawan yang ditempatkan pada proses produksi pellet berjumlah 4 orang. Mereka bekerja mencari bahan mentah yang dibutuhkan, selanjutnya memprosesnya menaji pellet. Dalam bekerja mereka dibantu mesin pembuat pellet, sehingga hasil produksinya cukup banyak memadai untuk memenuhi permintaan dari sekian pengusaha pembudidaya anggota dari KUPP “INSPIRASI AIR”. Untuk memberi gaji karyawan tersebut diambil dari masing-masing hasil penjualan produksi usaha-usaha tersebut sebanyak 15%.

F.         Hasil Produksi
Usaha ini memilki banyak hasil produksi. Untuk pembudidayaan ikan dalam satu kali panen mampu menghasilkan  85% dari total pembudidaya yakni 200.000 ekor gurami dengan harga saat ini Rp. 30.000,- perkilogram dan dalam kurun waktu 10 – 12 bln, 10.000 ekor lele yakni 10% dari total pembudidaya dengan harga 9.000,- perkilogram dalam kurun waktu 2.5 – 3 bulan, 5.000 ekor nila atau 2,5% dengan harga Rp. 14.000,-perkilogram dalam kurun waktu 6 bulan. 5.000 ekor patin atau 2,5% dengan harga Rp. 12.000,- perkilogram dalam kurun waktu 6 bulan. Sedang hasil produksi tersebut belum mencukupi permintaan pembeli. Sehingga bagian penjualan/pemasaran harus mencari pembudidaya ikan dari luar  untuk memenuhi permintaan tersebut. Hasil  produksi dari ikan selain Gurami menurun karena minat pengusaha semakin mengecil mengingat keuntungan yang dihasilkan jauh berbeda.
Sedangkan hasil produksi dari pembibitan sangat luar biasa menakjubkan. Karena dari satu induk bisa menetaskan ratusan bahkan ribuan bibit ikan. Prosesnyapun sangat mudah hanya membutuhkan waktu 3 bulan bibit sudah siap dibawa ke kolam besar dan siap dibesarkan. Jadi para pengusaha tidak hawatir akan kekurangan atau kehabisan bibit ikan.
Produksi probiotik dalam satu kali proses produksi mampu menghasilkan 25 liter dengan harga 10.000,- perliter hal ini lebih murah bila disbanding probiotik pabrikan yang harganya mencapai 17.000,- perkilogram. Hal ini mampu mecukupi permintaan pembudidaya.
Untuk produksi pellet mampu menghasilkan 4 kilogram perhari. Jumlah ini sangat kecil disbanding kebutuhan pellet yang ada.  Sehingga saat ini hanya dijual pada pembudidaya ikan lele. Saai ini produksi pellet masih dalam proses penyempurnaan sehingga diharapkan bulan depan bisa memenuhi target dengan mendatangkan mesin open mampu menghasilkan produksi pellet apung yang tidak hanya untuk ikan lele melainkan untuk ikan yang lain, tidak hanya mencukupi pengusaha anggota, melainkan dijual bebas dipasaran dengan harga yang lebih murah dan kualitasnya lebih tinggi karena kandungan proteinnya lebih tinggi. Dalam proses pembuatan pellet karyawan telah dibekali pengatahuan yang memadai sehingga mampu mengenali kanduangan setiap bahan mentah. Sehingga kuwalitaspun bisa ditingkatkan sesuai keinginan.

G.       Promosi
Cita-cita luhur usaha ini menurut Bapak. Rifa’I, SS adalah memasyarakatkan makan ikan, karena  selain mengandung banyak protein ikan juga baik untuk perkembangan otak. Sedangkan kesaradan masyarakat akan pentingnya makan ikan sangat minin. Mereka lebih memilih daging ayam yang notabene mengandung zat yang kurang baik untuk tubuh hanya karena harganya lebih murah. Maka dari itu disadari butuhnya promosi untuh menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya makan ikan. “Mari Kita Makan Ikan”, “Orang Cerdas Makan Ikan”, “Makan Ikan Bikin Tubuh Sehat”. Promosi akan ditingkatkan setelah semua sector siap. Dan saat ini belum, karena masih terfokus pada penyempurnaan pembuatan pellet.
H.       Persaingan
Selayaknya usaha selalu mendapat persaingan dari luar dan persaingan akan menentukkan siapa yang kuat bertahan, tapi dalam usaha pembudidayaan ikan ini tidak. Semakin banyak jumlah masyarakat yang membudidayakannya maka akan semakin baik. Apabila terjadi booming atau melonjaknya jumlah pembudidaya maka semangat mengembangkan usaha semakin tinggi dan tidak ada kewatiran akan bangkrut karena tersaingi. Di desa pandanarum saat ini jumlah pembudidaya ikan mencapai puluhan dan jumlah kolam saat ini mencapai 100 petak. Tidak ada kehawatiran tidak laku, seberapa banyak ikan yang diproduksi, tidak akan membuat permintaan menurun terbukti hingga saat ini permintaan tidak bisa dipenuhi secara maksimal sehingga bagian pemasaran harus mencari sumber produksi ikan dari luar guna memenuhi permintann tersebut. Bahkan sekarang Bapaki Rifai, SS. telah mendapatkan surat izin budidaya ikan kwalitas export ke luar negri yang beripa CBIB. Sehingga hal ini membuka peluang pengusaha pembudidaya ikan selebar-lebarnya.

I.          Keuntungan
Kalkulasi modal
1.
1.000 ekor
@ ekor
= Rp  500,-
= Rp.
500.000,-
2.
Pakan 5000 kg
1 kg
= Rp. 6.000,-
= Rp.
3.000.000,-
3.
Terpal 60 m2
1 m
= Rp. 5.500,-
= Rp.
330.000,-
4.
Pekerja Kolam


= Rp.
200.000,-
5.
Operasional KJolam
1 th

= Rp.
200.000,-

Jumlah


= Rp.
4.430.000,-

Ø  Hasil produksi kurang lebih 500 kg
Ø  Harga normal rata-rata Rp. 20.000,- perkilogram
Jadi 500 kg x Rp. 20.000,- = Rp. 10.000.000,-
Hasil Produksi – Modal = Keuntungan
Rp. 10.000.000,- - Rp. 4.430.000,- = Rp. 5.570.000,-
Hasil tersebut jika hanya memiliki ikan gurami 1.000 ekor.
Sedangkan jumlah ikan yang mampu ditampung satu kotak kolam ikan rata-rata 2.500 ekor gurami dan harga perkilogram saat ini Rp. 30.000. Dalam satu kali panen bisa mendapatkan gurami 1.000 kilogram. Hal ini sudah dikurangi kemungkinan kematian 500 ekor. Jadi satu kolam saat ini bisa mendapatkan keuntungan sebagai berikut:
Ø  Hasil produksi 500 kg
Ø  Harga saat ini Rp. 30.000,- perkilogram
Jadi 500 kg x Rp. 30.000,- = Rp. 15.000.000,-
Hasil Produksi – Modal = Keuntungan
Rp. 15.000.000,- - Rp. 4.430.000,- = Rp. 10.570.000,-
Bila hasil produksi 1000 kg, maka 10.570.000,- x2 keuntungannya Rp. 21.140.000,-

J.          Hambatan
Melakukan usaha tidak selamanya mulus tanpa masalah dan hambatan. Seperti halnya usaha-usaha lain pembudidayaan ikan air tawarpun memiliki berbagai hambatan diataranya mahalnya harga pellet sedang harga ikan tidak seimbang, khususnya ikan lele. Sehingga keuntungannya hasil penjualan sangat kecil apabila dikurangi modal.  Kemudian hambatan dalam produksi pellet permasalahanya adalah hasil produksi. Pellet yang dihasilkan belum bisa setara dengan hasil pabrikan. Hal ini titik tekannya pada wujud pellet dan kemampuan mengapung pellet tersebut bukan pada kandungan pellet tersebut. Hambatan berikutnya adalah pengembangan penambahan kolam yang saat ini masih mencapai sekitar 100 kotak hal ini dirasa masih sangat kurang. Dan masih banyak lagi hambatan yang ada, namun tidak begitu mempengaruhi proses dan hasil produksi. Akan tetapi diatara permasalahan dan hambatan tersebut  terdapat dua hambatan terbesar yaitu modal. Hambatan lain yang cukup merugikan dan bisa menyebabkan gulung tikar adalah penyakit dan kematian masal. Seperti yang terjadi pada tahu 2009-2010. Kematian misal ini sempat membuat stress dan putus asa para pengusaha pemberdaya ikan.

K.        Usaha Mengatasi Hambatan
Berbagai hambatan yang sering terjadi kadang malah menjadi berkah. Untuk mengatasi hambatan modal KUPP “INSPIRASI AIR” memberi kemudahan dalam mendapatkan modal bagi  anggotanya. Organisasi ini menjadi wadah curhat bagi para pengusaha ikan tentang berbagai masalah dan kendala budidaya ikan serta dapat menjembatani antara pengusaha satu dengan pengusaha lain untuk mendapatkan modal. Modal dari sesama anggota atau dari pemerintah seperti yang telah dijelaskan diatas. Maka jika kita memiliki kekuatan organisasi atau kelompok, kita akan dengan mudah mendapatlkan modal yang lebih besar sehingga kita bisa mengembangkan usaha pembudidayaan ikan dengan semaksimal dan seoptimal mungkin serta mendapatkan penghasilan yang luar biasa. Naiknya harga pellet membuahkan ide untuk memproduksi pellet sendiri dengan mengirim dan mengadakan berbagai pelatihan serta mendatangkan mesin pembuat pellet dan mesin open pengering pellet apung. Sedangkan hambatan penyakit dan kematian masal menuai gagasan bahwa perlunya meningkatkan SDM anggota. Pembelajaran tentang perikanan ditingkatkan, hal ini mampu menambah wawasan anggota sehingga berbagai kendala tentang pemeliharaan bisa teratasi. Sekarang sudah mampu memproduksi probiotik. Probiotik ini berfungsi sebagai penambah nafsu makan, memperbaiki kwalitas air, pengendali penyakit sekaligus sebagai vaksinasi ikan agar kebal terhadap serangan penyakit.
Saat ini tempat usaha tersebut menjadi Pusat Pelatihah Mandiri Kelautan dan Peerikanan (P2MKP) Kabupaten Blitar yang merupakan pusat pengembangan dan pembangunan SDM berkemampuan pembudidaya ikan yang berkualitas.



BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Budi daya ikan air tawar berbeda dengan usaha-usaha yang lain. Budi daya ikan air tawar sebagai pilihan tepat mengatasi permasalahan perekonomian seorang guru. Tidak membutuhkan banyak waktu karena hanya butuh waktu 20 menit dalam sehari untuk bekerja. Usaha yang sangat sederhana tidak membutuhkan tenaga kerja banyak. Promosi cukup sederhana. Tidak ada persaingan yang merugikan. Dengan modal sedikit bisa menghasilkan keuntungan 2 kali lipat.

B.        Saran
Bagaimanapun juga profesi guru itu tidak jauh beda dengan profesi seorang kuli. Karena terikat dengan aturan Negara atau lembaga sekolah. Tidak memilki pilihan untuk berbuat sesuatu. Kita terikat waktu yang ditentukan. Bahkan akibatnya bisa lebih buruk ketimbang seorang kuli karena berhubungan dengan masyarakat dan peserta didik, jika tidak mengajar barang sehari atau lebih dan atau tidak bisa disiplin, maka semua akan dirugikan, diri kita sendiri, siswa, sekolah atau bahkan Negara dan masa depan bangsa. Sedangkan gaji yang diperoleh tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga lebih-lebih bagi guru swasta. Maka dari itu, seorang guru hendaknya tidak menggantungkan diri pada gaji dari pemerintah atau lembaga sekolah melainkan harus berani membuka sebuah usaha. Apapun usahanya pasti akan memberi keuntungan tergantung bagaimana menyikapinya, bagaimana membaca peluang usaha dan kejelian memilah peluang usaha yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar